Search

Selasa, 14 Juni 2011


Prediksi perubahan yang paling spektakuler 5 tahun mendatang

Perubahan di dunia ini mungkin akan cepat laksana seperti buru elang menangkap mangsanya
menurut saya tekhnologi bersifat mobile menjadikan trend teknologi jaman sekaran


contoh yang saya ketahui adalah beberapa teknologi yang begitu pesat ada diantaranya

e-Price Comparation

Perkembangan teknologi e-retailing dan e-barcoding , akan mendorong berkembangnya pelayanan cyber price survey. Melalui jasa seperti ini, jika ingin mengetahui atau membandingkan harga yang ada di pasar, konsumen dapat dengan mudah mengakses situs tertentu dan memperoleh informasi tersebut. Informasi yang diberikan dapat berupa Nama Barang, Nomor Barcode, Nama Manufacturer, Spesifikasi Barang, dan Harga Jual di retailer A, di retailer B atau retailer lain yang diminta.

Dengan teknologi seperti ini mekanisme pasar akan lebih effisien. Konsumen akan semakin mudah menentukan, retailer mana yang lebih murah dan mana yang lebih mahal. Jika tidak memiliki nilai tambah yang significant, jangan harap retailer dapat menarik hati calon pelanggan. Semakin jelaslah bahwa dimasa depan retailer harus ekstra keras mengeffisiensikan sistem operasi dan sistem supply chainsnya jika ingin sukses. Hilangkan in-effisiensi dalam supply chain, kurangi jumlah supplier untuk satu jenis produk yang sama 25% setiap tahunnya, berikan empowerment kepada tiga orang terbaik bukan anggota keluarga untuk mengelola usaha, jauhkan sepupu dari usaha kita, rekruit orang-orang yang memiliki integrasi, dan berikan mereka gaji dan benefit yang memuaskan. Tanpa itu … selamat tinggal! Dan selamat bergabung di dunia under dog!

Quick and Efficient Customer Response (QECR)

Trend berikutnya yang akan terjadi dengan diserapnya perkembangan TI ke Indonesia adalah penerapan QECR dalam proses logistik dan distribusi barang oleh retailer. Prinsip utama QECR adalah pemanfaatan teknologi guna meningkatkan effisiensi dan kecepatan respon dari retailer terhadap permintaan pasar, dengan demikian perkembangan teknologi komputer dan komunikasi akan berdampak besar terhadap QECR. Saat ini sistem manufacture, distributor dan retailer merupakan tiga sistem yang terpisah dan tertutup. Di masa depan ke tiga sistem ini akan menjadi satu, karena tuntutan effisiensi yang lebih tinggi.

Saat ini praktek QECR berkembang pesat di Eropa, terutama di Inggris. Tesco melalui penerapan QECR misalnya, mampu menurunkan level stock di rantai mereka dari 46 hari pada tahun 1978 menjadi hanya berkisar 17 hari di tahun 1997. Jika berminat untuk menerapkan QECR, maka dua landasan implementasi QECR berikut harus dipenuhi terlebih dahulu, yaitu :
Trust antar komponen rantai permintaan (demand chains).
Relationship win-win antara retailer dengan supplier.
Tanpa dipenuhinya kedua hal di atas jangan harap penerapan QECR akan berhasil. Selanjutnya untuk menjamin keberhasilan penerapan QRCR maka fokus manajemen harus diarahkan pada hal-hal berikut:
Penerapan micro merchandising.
Penerapan interface multifungsi dalam hubungan retailer-supplier.
Ada sistem pemantauan PLC (Product Life Cycles).
Penerapan category management.
Product replenishment yang effisien.
Memaksimumkan penerapan teknologi.

Implemantasi QECR oleh retail akan menjadi satu kompetitif advantage di masa depan, sepandan dengan besarnya investasi yang harus ditanamkan oleh perusahaan. Wal-Mart misalnya menanamkan investasi senilai 2.4 juta USD pada tahun 1983 hanya untuk membeli teknologi komunikasi via satelit untuk meningkatkan effisiensi distribusi dan logistiknya. Pada awalnya Sam Walton, sang pendiri, enggan mengeluarkan dana sebesar itu hanya untuk komputerisasi. Namun akhirnya ia mengalah terhadap desakan para top managernya seperti David Glass, Jack Shewmaker dan Ron Mayer. Dua tahun pertama investasai ini belum menunjukkan hasil. Namun investasi tersebut akhirnya diakui sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan Wal-Mart saat ini. Sehingga Wal-Mart mampu menggabungkan sistem mereka dengan sistem para suppliernya. Dengan demikian mereka mampu membeli dengan harga lebih murah, plus biaya logistik & distribusi yang lebih effisien Tak heran jika mereka dapat membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart … Every Day Low Price! Kini Wal-Mart adalah retailer terbesar dalam hal omzet di dunia. Semua pencapaian itu memang tidak gratis, total investasi Wal-Mart pada saat itu untuk membeli teknologi komputer dan komunikasi satelit hampir mencapai 700 Juta USD.

Hal yang menggembirakan adalah kesadaran dari para manufacture (supplier) untuk turut memperbaiki teknologi komputerisasi dan komunikasinya. Sehingga dengan adanya upaya dua pihak,. retailer-supplier; Untuk sama-sama memperbaiki teknologi mereka, biaya investasi diharapkan dapat lebih murah. Contoh kolaborasi retailer-manufacture dalam program supply chain integration, misalnya antara Wal-Mart dan P&G. Manufacture lain misalnya Nestle, mengembangkan sistem supply chains berbasis internet. Nestle menanamkan USD 1.8 milyar untuk mengembangkan sistem tersebut. Sebelumnya Nestle memilki 5 sistem e-mail dan 20 versi software accounting, dengan sistem barunya ini, Nestle mulai beralih menuju penggunaan satu paket software. Database Nestle menggunakan satu kode produk tunggal, sehingga pembeli produk Nestle di satu negara dapat membeli produk yang sama dari divisi Nestle di negara lain. Seluruh database Nestle disentarlisasikan di 6 pusat data, dan dapat diakses lewat internet. Nestle juga dapat mengetahui berapa banyak pembelian yang dilakukan oleh satu account, proses negosiasi dilakukan tersentalisasi, sehingga memberikan volume yang lebih besar per satu purchase order, dengan demikian lebih effisien. Pembelian lintas negara menjadi lebih mudah dikoordinasikan.

Non store retailing dan QECR melalui internet merupakan trend blue chip di masa mendatang di Indonesia. Kemajuan teknologi komputer dan komunikasi akan mempercepat pertumbuhan e-retailing dan penerapan praktek QECR. Banyak peluang penghematan yang dapat diambil. Implikasinya, jika ingin tergabung dalam sistem tersebut, maka retailer perlu mengevaluasi apakah sistem dan infrastruktur yang dimiliknya mendukung untuk itu, jika tidak, saatnya sekarang ini untuk mempersiapkan diri, atau terlambat sama sekali.


Tks

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More